Menkeu Sri Mulyani: APBN Instrumen Penting untuk Kesejahteraan Rakyat

Acara Mandiri Investment Forum 2025

TintaJurnalisNews –Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) memiliki peran krusial dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Selain itu, APBN juga berfungsi sebagai shock absorber di tengah ketidakpastian global dan dinamika ekonomi. Oleh karena itu, pengelolaan APBN akan terus dijaga agar tetap sehat dan berkelanjutan.

“Saya selalu katakan bahwa APBN benar-benar hadir dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, sangat penting memastikan bahwa APBN tetap sehat dan andal, sehingga terus memainkan peran strategisnya,” ujar Sri Mulyani dalam acara Mandiri Investment Forum 2025 di Jakarta, Selasa (11/2).

Tiga Pilar Penguatan APBN

Menkeu menjelaskan bahwa APBN dapat menjadi instrumen efektif dalam mendukung kesejahteraan rakyat melalui tiga aspek utama, yakni:

• Peningkatan Penerimaan Negara
Kementerian Keuangan terus melakukan reformasi di sektor penerimaan, termasuk melalui investasi dalam sistem digital seperti Coretax dan CEISA. Menkeu mengakui masih ada tantangan dalam penerapan sistem tersebut, tetapi upaya peningkatan terus dilakukan agar sistem perpajakan Indonesia lebih andal dan transparan.

“Membangun sistem serumit Coretax dengan lebih dari 8 miliar transaksi memang tidak mudah. Namun, kami akan terus meningkatkannya agar sistem pajak digital di Indonesia lebih akurat, efisien, dan mempermudah wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya,” jelasnya.

Selain itu, Menkeu menyebutkan bahwa Presiden telah memberikan arahan untuk meningkatkan penerimaan pajak dengan menekan kebocoran, penggelapan, dan penghindaran pajak. Langkah integrasi antara pajak, bea cukai, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) akan menjadi fokus utama guna menciptakan sistem perpajakan yang lebih solid dan efektif.

• Belanja yang Berkualitas
Menkeu menegaskan bahwa kementerian dan lembaga harus memastikan penggunaan anggaran yang efisien dan efektif. Presiden Prabowo telah berulang kali menginstruksikan agar belanja negara dilakukan secara bersih, tepat sasaran, dan benar-benar berdampak bagi rakyat.

• Pembiayaan yang Inovatif
Untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, pemerintah terus mendorong skema pembiayaan inovatif, baik melalui kemitraan publik-swasta (public-private partnership) maupun optimalisasi peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Presiden Prabowo memiliki target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen. Untuk mencapainya, tidak cukup hanya mengandalkan instrumen fiskal yang ada, tetapi juga dengan meningkatkan produktivitas nasional. Indonesia bercita-cita menjadi ekonomi terbesar keempat di dunia dan berkomitmen terhadap pengentasan kemiskinan serta perubahan iklim. Oleh karena itu, semua kebijakan dan instrumen akan dimaksimalkan demi pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan,” tegas Sri Mulyani.

Dengan strategi tersebut, APBN diharapkan terus menjadi tulang punggung dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat dan memperkuat perekonomian nasional.

Sumber: Kemkeu RI