Wamenkeu Anggito Abimanyu: Ekonomi Syariah Inklusif dan Mudah Diakses Semua Kalangan

Acara Indonesia Business Forum yang ditayangkan secara langsung di TV One

TINTAJURNALISNEWS –Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu menegaskan bahwa ekonomi syariah bersifat inklusif dan dapat diakses oleh semua pelaku usaha, termasuk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Hal tersebut disampaikannya dalam acara Indonesia Business Forum yang ditayangkan secara langsung di TV One pada Rabu (5/3).

Dalam forum tersebut, Wamenkeu Anggito menyampaikan bahwa pemerintah terus berupaya meningkatkan literasi dan edukasi mengenai ekonomi syariah kepada masyarakat. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum memahami konsep dan manfaat ekonomi syariah dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, pemerintah melalui berbagai program terus mendorong penyebarluasan informasi dan pemahaman terkait ekonomi syariah.

“Prinsipnya begini, ekonomi syariah itu kan inklusif ya, tidak eksklusif. Jadi sebetulnya yang pemerintah lakukan adalah memberikan kesempatan, membuka kesempatan kepada pelaku untuk memanfaatkannya. Dari sisi kebijakan, pemerintah mendorong edukasi, literasi, maupun mendorong atau membuka kesempatan untuk para investor pemula,” ujar Wamenkeu Anggito.

Salah satu langkah strategis yang dilakukan pemerintah adalah menerbitkan instrumen investasi berbasis syariah seperti sukuk ritel, saham syariah, dan reksadana syariah. Instrumen ini dirancang agar dapat diakses oleh masyarakat luas dengan modal awal yang terjangkau.

“Kita buka yang namanya sukuk retail, kemudian saham dan reksadana untuk investor-investor pemula. Jadi dengan Rp100.000 sudah bisa menjadi investor syariah. Nah itu cara yang kita pakai,” tambahnya.

Selain itu, pemerintah juga berperan aktif dalam memfasilitasi UMKM agar lebih mudah mendapatkan pembiayaan berbasis syariah. Melalui perbankan syariah dan lembaga keuangan syariah lainnya, UMKM didorong untuk memperoleh akses pendanaan yang lebih adil dan sesuai dengan prinsip syariah. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan UMKM serta memperkuat ekosistem ekonomi syariah di Indonesia.

Meskipun pemerintah telah memberikan dukungan, Wamenkeu Anggito Abimanyu menekankan bahwa keberhasilan ekonomi syariah tidak hanya bergantung pada regulasi, tetapi juga pada daya saing harga dan kualitas layanan yang diberikan oleh industri keuangan syariah.

“Pada akhirnya game-nya adalah service oriented, kemudian profesional. Kalau mau meminjam ke bank pasti orang mencari yang pricing-nya paling bagus, kalau mau menyimpan ya pricing-nya yang kompetitif. Prinsipnya kalau mau investasi di surat berharga yang konvensional dengan syariah, pada akhirnya kan dilihat tidak hanya soal kepatuhan, tapi juga soal mana yang lebih menguntungkan bagi nasabah maupun pengusaha itu sendiri,” ungkapnya.

Dengan berbagai langkah strategis yang telah dilakukan, pemerintah optimis bahwa ekonomi syariah akan terus berkembang dan menjadi salah satu pilar utama dalam pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah juga berkomitmen untuk menciptakan ekosistem yang inklusif bagi perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.

Sumber: Kementerian Keuangan RI