Zulhidayat
TintaJurnalisNews -Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang akhirnya memberikan tanggapan terkait penebangan pohon yang dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Tanjungpinang, Sabtu (29/6/24).
Dalam beberapa bulan terakhir, penebangan pohon di berbagai lokasi di kota ini menuai berbagai reaksi dari masyarakat. “Kalau nanti sudah panas Tanjungpinang ini, baru heboh,” ujar Sekretaris Daerah dengan nada prihatin.
Diketahui masyarakat dengan berbagai usaha menyurati dinas perkim minta di tebang pohon di jalan dengan berbagai alasan.
Seperti yang dilalukan seorang pengusaha kafe inisial D di jalan Engku Putri meminta tebang pohon yang menghambat perluasan areal kafenya. Terlihat kondisi pohon sehat dan tidak menghambat lalu lintas. “Sekarang sering minta tebang pohon. Kalau tidak ditebang, banyak bilang apa tunggu nyawa orang melayang dulu.” tambahnya.
Pernyataan tersebut menyoroti keluhan umum yang sering diterima oleh pihak pemerintah mengenai penebangan pohon. Beberapa warga mengeluhkan pohon-pohon yang ditebang ternyata masih dalam kondisi sehat, bukan pohon sakit yang membahayakan.
“Alasan ini paling selalu kita dengar. Dah ditebang ternyata pohonnya masih sehat,” tambahnya. Ia juga membandingkan situasi di Tanjungpinang dengan Kota Bandung, di mana banyak pohon bisa tumbuh di tepi jalan tanpa ada desakan dari masyarakat untuk menebangnya.
“Di Bandung, banyak pohon bisa tumbuh di tepi jalan. Tidak ada pula masyarakat sibuk minta tebang,” katanya. Ia menegaskan bahwa pohon-pohon yang sehat seharusnya dijaga karena memberikan kesejukan dan keindahan kota.
Namun, ia juga mengakui bahwa ada situasi tertentu di mana penebangan pohon diperlukan. “Asal miring sedikit saja atau nak buat kafe atau ganggu akses masuk ruko atau rumahnya, mulailah membebel alasan nyawa. Pohon-pohon itu sebenarnya bisa dicek sehat atau sakit. Kalau gerowong alias sakit, wajib memang ditebang,” jelasnya.
Sekretaris Daerah mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam menyikapi penebangan pohon dan bekerja sama dengan pemerintah dalam menjaga kelestarian lingkungan kota. Pemerintah juga diharapkan lebih transparan dan teliti dalam menentukan pohon mana yang perlu ditebang demi keselamatan bersama.
(LM)