Reaksi Heboh di Grup Facebook: Pembangunan Gedung OPD Rp250 Miliar Kepri Jadi Bahan Perdebatan Sengit

Ilustrasi Tinta Jurnalis News

TINTAJURNALISNEWS –Wacana pembangunan Gedung Organisasi Perangkat Daerah (OPD) senilai Rp250 miliar di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) tak hanya ramai di media daring, namun juga memicu gelombang diskusi panas di berbagai grup Facebook.

Pantauan terkini menunjukkan betapa beragam dan sengitnya komentar serta tanggapan warganet terkait isu yang dianggap sebagian pihak sebagai pemborosan anggaran daerah ini.

Berita mengenai ultimatum dari GEBER Kepri untuk menunda proyek atau menghadapi gugatan, yang sebelumnya dirilis oleh Tinta Jurnalis News, dengan cepat menyebar di berbagai platform media sosial, tak terkecuali Facebook.

Di berbagai grup komunitas dan diskusi Kepri, postingan terkait hal ini dibanjiri ratusan komentar yang mencerminkan berbagai sudut pandang masyarakat.

Riuh Rendah Komentar Warganet di Facebook: Dari Sindiran Pedas Hingga Pembelaan Tersirat

Sejumlah besar komentar di grup-grup Facebook menunjukkan ketidaksetujuan dan kekecewaan terhadap rencana pembangunan gedung mewah tersebut. Sindiran pedas kerap kali dilontarkan, mempertanyakan prioritas pemerintah daerah.

“Semoga bukan cuma rame di beranda FB aja nih, besok-besok adem ayem lagi,” tulis seorang pengguna Facebook, menyiratkan pesimisme akan adanya tindakan nyata dari pihak berwenang. Komentar senada juga muncul,

“Giliran bangun gedung ratusan Miliar semangat, giliran jalan rusak bertahun-tahun diem aja.”

Isu pemborosan menjadi topik utama perdebatan. Banyak warganet yang secara lantang menyebut proyek ini sebagai bentuk penyalahgunaan anggaran.

“Mending duit segitu buat benerin jalan, bangun sekolah layak, atau bantu UMKM. Ini malah buat gedung!” komentar seorang ibu rumah tangga yang aktif di salah satu grup komunitas Tanjungpinang.

Bahkan, seruan untuk tindakan hukum kembali digaungkan di platform ini, “Yang bilang pemborosan, ayok rame-rame kita dukung GEBER buat gugat!”

Tak sedikit pula yang mengungkit kondisi infrastruktur lain yang dianggap lebih mendesak untuk diperbaiki. “Coba deh lihat jalan-jalan di Dompak, udah kayak kubangan kerbau. Ini malah mau bangun gedung baru,” tulis seorang pengemudi ojek online, mendapatkan banyak dukungan dari anggota grup lainnya.

“Banjir di mana-mana juga belum beres, lampu jalan banyak yang mati. Aduh, pusing lihatnya,” timpal warganet lain.

Meskipun demikian, ada juga beberapa komentar yang mencoba melihat dari sisi lain, meskipun jumlahnya tidak sebanyak yang kontra. Beberapa warganet mempertanyakan efektivitas kantor sewa yang selama ini digunakan oleh sebagian OPD.

“Sewa kantor juga mahal loh, coba dihitung-hitung lagi mana yang lebih boros jangka panjang,” tulis seorang pengguna Facebook dengan nama profil yang menunjukkan seorang pegawai negeri.

Namun, komentar ini seringkali mendapatkan respons negatif dan dianggap sebagai pembelaan yang kurang relevan dengan kondisi saat ini.

Menariknya, beberapa warganet juga mencoba memberikan analisis teknis terkait perencanaan anggaran.

“Biasanya kalau proyek besar gitu udah ada anggarannya dari jauh-jauh hari. Mungkin susah juga kalau tiba-tiba mau dibatalin,” tulis seorang anggota grup yang mengaku bekerja di bidang perencanaan pembangunan.

Komentar semacam ini mencoba memberikan perspektif yang lebih mendalam, meskipun tetap memicu perdebatan mengenai apakah perencanaan tersebut sudah tepat dari awal.

Secara keseluruhan, riuh rendah komentar di berbagai grup Facebook terkait pembangunan Gedung OPD Rp250 Miliar di Kepri menunjukkan betapa isu ini telah menjadi perhatian publik yang sangat besar.

Berbagai emosi bercampur aduk, mulai dari kekecewaan, kemarahan, hingga harapan agar pemerintah daerah lebih bijak dalam mengelola anggaran dan memprioritaskan kebutuhan masyarakat yang lebih mendesak.

Diskusi sengit di dunia maya ini menjadi cerminan kuatnya aspirasi masyarakat yang ingin melihat pembangunan yang lebih bermanfaat dan tepat sasaran di Provinsi Kepulauan Riau.