Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Marsekal TNI (Purn.) Hadi Tjahjanto
TintaJurnalisNews –Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Marsekal TNI (Purn.) Hadi Tjahjanto, menegaskan pentingnya merawat persatuan dan kemajemukan bangsa sebagai fondasi keberhasilan menuju Indonesia Emas 2045.
Pernyataan ini disampaikan saat memberikan kuliah umum bertajuk “Merawat Persatuan Dalam Kemajemukan Menuju Indonesia Emas 2045” di Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (24/9/2024).
“Indonesia adalah bangsa yang majemuk, sebuah fitrah dan karunia Tuhan Yang Maha Kuasa. Oleh karena itu, kita harus memelihara kemajemukan ini agar menjadi kekuatan, bukan pemecah belah,” ujar Hadi Tjahjanto.
Dalam visinya, Indonesia Emas 2045 akan dipacu oleh bonus demografi yang luar biasa, di mana 52% penduduknya berada dalam usia produktif. Dengan jumlah penduduk mencapai 309 juta jiwa, Hadi optimis, kemajuan SDM menjadi faktor penentu, khususnya melalui peningkatan akses dan partisipasi di bidang pendidikan tinggi yang diproyeksikan mencapai 60%.
Di sisi lain, Hadi juga mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas dan kemajuan yang telah diraih. Ia menyebutkan, Indonesia telah mencapai indeks demokrasi yang stabil di angka 80-an, dan terus berupaya meningkatkan skor anti korupsi serta reformasi birokrasi yang sudah berjalan 100% di tingkat kementerian.
Namun, Hadi mengingatkan bahwa tantangan menuju Indonesia Emas tidak akan mudah. “Tantangan global pada 2045 tentu akan berbeda, dan kita harus siap menghadapi segala kemungkinan dengan tetap memelihara persatuan dan keamanan bangsa,” katanya.
Rektor UGM, Ova Emilia, turut menyampaikan bahwa kemajemukan bangsa bisa menjadi sumber konflik jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, kampus berperan penting sebagai ruang diskusi akademis yang etis dan inklusif.
“Kampus mendorong kebebasan berekspresi yang tetap berada dalam koridor etika serta menghormati hak asasi manusia,” ujarnya, seraya menekankan komitmen UGM dalam menciptakan pendidikan yang terbuka, toleran, dan transdisiplin.
Acara ini juga dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Plt. Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Kemenko Polhukam Janedjri M. Gaffar dan sejumlah pejabat akademik UGM.
Sumber: Humas Kemenko Polhukam/BN