Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum.
TINTAJURNALISNEWS —Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengungkap hasil analisis dan evaluasi (anev) sembilan hari pelaksanaan sosialisasi program nasional Indonesia Menuju Zero Over Dimension and Over Loading (ODOL). Hasilnya, sebanyak 21.094 kendaraan tercatat terindikasi melakukan pelanggaran terhadap ketentuan dimensi dan muatan yang berlaku.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 5.462 kendaraan terindikasi mengalami over dimension, sementara 15.632 kendaraan lainnya terindikasi over loading. Berdasarkan klasifikasi kepemilikan, sekitar 42 persen kendaraan merupakan milik perusahaan, sementara 58 persen dimiliki oleh perseorangan.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., menyampaikan apresiasi kepada lima Kepolisian Daerah (Polda) yang dinilai paling aktif dalam mendukung pelaksanaan sosialisasi dan pendataan ini. Kelima Polda tersebut yakni Polda Jawa Timur, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Metro Jaya.
“Pengawasan secara berjenjang sangat penting guna mencegah terjadinya penyimpangan selama pelaksanaan program ini di lapangan,” ujar Irjen Agus dalam keterangannya, Selasa (10/6/2025).
Ia menambahkan bahwa keberhasilan program Zero ODOL sangat bergantung pada integritas, konsistensi, dan sinergi antar lembaga, termasuk seluruh jajaran di lapangan. Dalam upaya menjaga akuntabilitas, Korlantas Polri telah melaporkan hasil anev ini secara resmi kepada Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo.
“Langkah ini menjadi bagian dari koordinasi strategis antara Korlantas dan pimpinan tertinggi Polri dalam mendukung kebijakan transportasi yang lebih tertib dan berkelanjutan,” lanjutnya.
Kakorlantas juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk pelaku usaha, operator transportasi, dan masyarakat, untuk bersama-sama berperan aktif dalam mendukung program Indonesia Menuju Zero ODOL. Menurutnya, program ini merupakan fondasi penting dalam menciptakan sistem transportasi nasional yang aman, efisien, dan ramah terhadap infrastruktur.
Sumber: TBN