Stop Intimidasi Terhadap Jurnalis: Dukungan untuk Kebebasan Pers Harus Diperkuat

Foto Ilustrasi Tinta Jurnalis News

TintaJurnalisNews –Insiden intimidasi yang hampir berujung pada kekerasan menimpa Jurnalis Radar Kepri, Aliasar, saat meliput proyek pengadaan bonsai di Kabupaten Lingga.

Insiden ini diduga melibatkan Sekretaris DPRD Kabupaten Lingga, Safarudin, dan telah memicu perhatian luas dari berbagai kalangan.

Edo Jurnalis, pemilik Media Tinta Jurnalis News, mengecam keras tindakan tersebut, mengingatkan bahwa pejabat publik seharusnya menjadi teladan dalam menghormati etika dan peran jurnalis sebagai kontrol sosial.

“Pejabat publik memiliki tanggung jawab besar untuk menyikapi perbedaan pendapat dengan bijak, terutama terhadap jurnalis yang berfungsi sebagai pengawas. Tindakan intimidasi hanya akan mencederai citra lembaga dan melemahkan kepercayaan publik,” tegas Edo.

Lebih lanjut, Edo menekankan bahwa ketidakpuasan terhadap pemberitaan seharusnya disampaikan melalui jalur hukum yang tepat, bukan dengan kekerasan atau ancaman.

“Kita harus menghormati proses hukum dan berkomunikasi secara profesional. Intimidasi tidak akan menyelesaikan masalah, justru akan menciptakan lebih banyak ketegangan,” tambahnya.

Edo berharap insiden ini menjadi pelajaran bagi semua pejabat publik untuk menjaga integritas dan menghormati profesi jurnalis sebagai pilar demokrasi. Ia mendesak aparat penegak hukum untuk bertindak tegas demi melindungi jurnalis dalam menjalankan tugas mereka.

“Kesadaran akan pentingnya kebebasan pers dan penghormatan terhadap profesi jurnalis sangat krusial untuk menjaga demokrasi yang sehat dan transparan,” tutup Edo.

Insiden ini diharapkan mendorong terciptanya lingkungan yang lebih aman bagi para jurnalis untuk menjalankan tugas mereka tanpa rasa takut akan intimidasi atau kekerasan.

🙏🙏🙏