Lembah Tidar, Saksi Pembekalan Spiritual Kabinet Prabowo untuk Membangun Negeri

Prabowo mengajak para calon menteri Kabinet Merah Putih (KMP) untuk mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang

TintaJurnalisNews –Presiden Prabowo Subianto, dalam mengawali pemerintahannya sebagai Presiden ke-8 Indonesia, memilih langkah unik untuk mempersiapkan calon anggota kabinetnya.

Alih-alih diadakan di tempat mewah atau eksklusif, Prabowo mengajak para calon menteri Kabinet Merah Putih (KMP) untuk mengikuti retret di Akademi Militer (Akmil) Magelang, suatu keputusan yang memicu beragam respons dari publik.

Bagi sebagian pihak, langkah ini dinilai inovatif dan sarat makna, sementara lainnya mempertanyakan mengapa harus di Magelang, sebuah lokasi yang tak lazim untuk kegiatan serupa.

Ketua Umum Ikatan Media Online (IMO) Indonesia, Yakub F. Ismail, melihat pemilihan Magelang sebagai awal simbolik yang dapat memperkuat spiritualitas serta soliditas kabinet baru ini.

“Prabowo seolah ingin menegaskan pijakan spiritual dan simbolis dalam memulai pemerintahannya. Akmil di Magelang, dekat Gunung Tidar, bukan hanya lokasi, tetapi tempat penuh simbol kekuatan mental,” ujar Yakub di Jakarta, Minggu (27/10).

Menurut Yakub, Akmil Magelang dan Gunung Tidar mengandung nilai sakral yang dapat menginspirasi keteguhan para menteri dalam menghadapi tugas negara.

Gunung Tidar sendiri, di mana terletak petilasan Pangeran Purbaya serta Makam Kyai Semar, diyakini masyarakat setempat memiliki kekuatan spiritual. Banyak pula yang mengunjungi tempat ini untuk meditasi dan merasakan kekuatan batin.

“Gunung Tidar menyimpan Tugu Sa yang sarat makna, merefleksikan nilai-nilai kesalehan, kesalahan, dan kesadaran diri. Simbol spiritual ini penting dalam memberikan pijakan mental bagi pemerintahan yang kuat,” jelas Yakub.

Yakub menekankan bahwa retret ini bukan sekadar formalitas, tetapi persiapan mental dan spiritual yang dibutuhkan untuk menghadapi dinamika lima tahun ke depan. Ia menutup dengan pandangan bahwa kekuasaan tanpa dasar spiritual yang kokoh hanya akan rapuh di hadapan waktu dan tantangan zaman.

“Pembekalan spiritual ini penting untuk menanamkan nilai-nilai kebersamaan dan pengabdian pada negara dalam diri para calon menteri, agar siap menjalankan fungsi pemerintahan sesuai harapan rakyat,” pungkas Yakub.(*)