Universitas Pertahanan RI
TintaJurnalisNews – Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, di bawah kepemimpinan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kemampuan generasi muda Indonesia di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya dalam area Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM).
Salah satu inisiatif penting yang diluncurkan oleh Menhan Prabowo adalah program pengembangan teknologi satelit nano melalui proyek Republic of Indonesia Defense University Satellite (RIDU-Sat) yang diadakan oleh Universitas Pertahanan RI.
Sebagai langkah awal, Universitas Pertahanan RI menjalin kerja sama dengan Berlin Nanosatelliten Allianz (BNA), sebuah lembaga terkemuka di Jerman yang memiliki lisensi untuk pengembangan CubeSat dari Technische Universität Berlin.
Kolaborasi ini bertujuan untuk mempercepat penguasaan teknologi satelit nano yang tengah berkembang pesat, mengingat proses konvensional dalam pembuatan satelit sering kali memakan waktu yang lama.
Rektor Universitas Pertahanan RI, Letjen TNI (Purn) Jonni Mahroza, menegaskan pentingnya tindak lanjut dari program ini dengan mengirimkan perwakilan tim RIDU-Sat yang terdiri dari dosen dan mahasiswa ke BNA di Berlin.
Mereka akan mempelajari berbagai aspek penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi satelit, termasuk desain misi satelit, desain payload, serta persyaratan dan kendala dalam pengembangan satelit.
Selain kolaborasi dengan Jerman, Universitas Pertahanan RI juga menjalin kerja sama dengan Pusat Riset Teknologi Satelit – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Hal ini menunjukkan upaya nyata dalam memperkuat ekosistem teknologi satelit di Indonesia melalui sinergi antara berbagai pihak.
Program RIDU-Sat diharapkan tidak hanya menjadi inspirasi bagi peneliti dan praktisi satelit di Indonesia, tetapi juga mendukung cita-cita nasional untuk memajukan teknologi eksplorasi luar angkasa dan penelitian global sesuai dengan visi kepemimpinan Menhan Prabowo Subianto.
Sumber: Humas Kemenhan RI / BN