Sasjoni Soroti Biaya Layanan E-Ticketing di SBP: Apakah Menguntungkan Daerah atau Justru Membebani Masyarakat?

Ketua Ormas GAM NR Tanjungpinang, Sasjoni

TintaJurnalisNews -Ketua Ormas GAM NR Tanjungpinang, Sasjoni, mengungkapkan keprihatinannya terhadap biaya layanan yang dikenakan kepada penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Sri Bintan Pura (SBP) menuju Kota Batam dan pulau-pulau lainnya. Sasjoni menilai bahwa biaya tersebut tidak memberikan manfaat nyata bagi daerah, khususnya dalam peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Biaya layanan ini ada, tapi siapa yang benar-benar merasakannya? Apakah daerah mendapatkan manfaatnya?” tanya Sasjoni, Selasa (3/2). “Jika kita menghitung biaya layanan yang berkisar antara Rp1.500 hingga Rp2.000 per penumpang, dan jika setiap hari ada sekitar 1.000 penumpang, kemana uang itu mengalir? Apakah ada kontribusi nyata bagi Pemko Tanjungpinang atau BUMD?”

Pertanyaan ini membuka celah untuk memperdebatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana yang terkumpul dari biaya layanan tersebut, yang diterapkan melalui sistem e-ticketing di Pelabuhan Sri Bintan Pura. Sasjoni mempertanyakan apakah dana tersebut benar-benar digunakan untuk kepentingan masyarakat dan pembangunan daerah, ataukah hanya berputar tanpa dampak yang signifikan.

Lebih lanjut, Sasjoni menegaskan bahwa jika biaya layanan ini memang dimaksudkan untuk mendukung PAD, seharusnya ada kejelasan mengenai aliran dana dan kontribusinya terhadap perekonomian daerah. “Apakah ada mekanisme yang jelas mengenai bagaimana dana tersebut digunakan, ataukah hanya sekadar menjadi beban tambahan bagi masyarakat tanpa adanya keuntungan yang jelas bagi daerah?” ujarnya.

Transparansi dalam pengelolaan e-ticketing di Pelabuhan Sri Bintan Pura sangat dibutuhkan agar publik dapat mengetahui dengan jelas alur pendapatan yang diperoleh dari biaya layanan tersebut. Masyarakat Tanjungpinang berharap agar ada penjelasan lebih lanjut mengenai bagaimana dana yang terkumpul dapat dimanfaatkan untuk pembangunan daerah dan kesejahteraan masyarakat.

Berita Ini Masih Butuh Konfirmasi Selanjutnya. (Part I)