Wisata Berdampak di Kepulauan Riau: Program Percaya 2024 Dorong Regenerasi Lingkungan dan Budaya

Dompak – Bintan

TintaJurnalisNews -Pada tanggal 12 hingga 14 Juli 2024, Bumi Journey bersama dengan Grab dan Benih Baik telah berhasil menyelenggarakan acara Wisata Berdampak Komunitas Dompak – Bintan yang juga merupakan bagian dari Program Percaya 2024 yang diinisiasi oleh Grab.

Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan konsep wisata regeneratif (regenerative tourism) dengan fokus pada ekosistem mangrove dan kekayaan budaya di Kepulauan Riau.

Wisata regeneratif adalah konsep pariwisata yang tidak hanya berfokus pada pelestarian lingkungan, tetapi juga pada pemulihan dan peningkatan ekosistem serta kesejahteraan komunitas lokal. Konsep ini mengajak wisatawan untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang memberi dampak positif langsung, seperti penanaman mangrove dan dukungan terhadap usaha lokal. Dengan demikian, wisata regeneratif menciptakan hubungan simbiosis antara wisatawan dan destinasi wisata, di mana keduanya saling memberikan manfaat.

Dompak, yang terletak di Kepulauan Riau, memiliki potensi besar sebagai wisata edukasi terkait konservasi budaya dan lingkungan. Selain itu, komunitas lokal di pulau ini aktif mengelola mangrove yang dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari. Kolaborasi dengan komunitas lokal di Dompak terbukti memberikan dampak positif terhadap ekonomi sirkular mereka. Melalui inisiatif ini, Bumi Journey ingin memperkenalkan Dompak sebagai pilihan untuk para perusahaan yang ingin melakukan inisiatif penggabungan CSR (Corporate Social Responsibility) dengan Company Outing.

Diharapkan kegiatan ini tidak hanya menarik minat perusahaan di Indonesia melainkan juga perusahaan internasional, terutama dari negara tetangga terdekat, Singapura.

Acara ini dihadiri oleh 35 peserta dari Jakarta, Tanjung Pinang, Batam, dan Singapura. Mereka disambut dengan Tradisi Kompang dan berpartisipasi dalam Joget Dangkong bersama Sang Maestro “Mak Dare”. Puncak acara adalah penanaman mangrove, yang melibatkan kerjasama antara peserta dan petani lokal untuk mendukung pelestarian lingkungan. Selain itu, peserta menikmati walking tour di Pulau Penyengat untuk mengeksplorasi kekayaan sejarah dan budaya Melayu, serta mencicipi kuliner Makan Berhidang dan berbagai penampilan budaya Melayu yang memukau.

Menjelang acara puncak, Ardiansyah, Lurah Dompak, membuka sambutannya dengan penekanan pada pentingnya inisiatif ini.

โ€œKita belajar bagaimana cara penanaman dan pembibitan mangrove. Masalah lingkungan menjadi prioritas, sehingga kami mendukung agenda dari Bumi Journey agar lingkungan kami tetap terjaga. Kami harapkan, dengan terjaganya lingkungan, makin banyak wisatawan yang hadir ke sini,โ€ ujarnya.

Thalya, Project Manager Wisata Berdampak Komunitas Dompak – Bintan, dalam sambutannya menyampaikan, “Hari ini, kita menyaksikan dampak luar biasa dari upaya kita bersama dan bagaimana setiap orang bisa ikut serta dalam perubahan positif ini. Mulai dari menanam mangrove, mendukung bisnis lokal, hingga menyebarkan informasi, setiap langkah kecil memiliki arti besar.”

Acara ini merupakan langkah awal yang penting dalam upaya melestarikan alam dan budaya kita serta mendukung keberlanjutan ekonomi lokal di Bintan melalui wisata regeneratif. Bumi Journey berharap inisiatif ini dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk berkontribusi dalam menjaga dan mempromosikan pariwisata regeneratif.

Bumi Journey adalah perusahaan yang memiliki misi sosial dalam operasionalnya yaitu berkomitmen untuk mengembangkan pariwisata berkelanjutan dan regeneratif di Indonesia. Melalui berbagai program dan inisiatif, Bumi Journey bertujuan untuk mendukung pelestarian lingkungan dan pemberdayaan komunitas lokal.

(LM)