Unjuk Rasa Masyarakat Deiyai Terkait Penerimaan CPNS 2024: Tuntut Prioritas Bagi Orang Asli Deiyai

unjuk rasa terkait penerimaan CPNS 2024 di Kabupaten Deiyai

TintaJurnalisNews -Pada Kamis, 29 Agustus 2024, masyarakat Deiyai menggelar unjuk rasa terkait penerimaan CPNS 2024 di Kabupaten Deiyai. Aksi ini dimulai sekitar pukul 11.00 WIT di Kantor Dukcapil Waghete I, Distrik Tigi, Kabupaten Deiyai, sebelum massa bergerak menuju Kantor Bupati di Waghete II. Dipimpin oleh Hans Edowai sebagai koordinator lapangan, aksi ini diikuti oleh sekitar 200 orang.

Turut hadir dalam aksi tersebut sejumlah pejabat, termasuk Pj. Bupati Deiyai Elimelek Edowai, Kepala BKPSDM Deiyai Hans Andreas Edowai, Kapolres Deiyai AKBP I Mase Suartika, serta perwakilan dari berbagai instansi dan kepolisian setempat.

Dalam orasinya, Hans Edowai menegaskan bahwa penerimaan CPNS 2024 yang memberikan kuota 20% bagi non-OAP (Orang Asli Papua) tidak diterima oleh masyarakat Deiyai. Mereka menuntut agar penerimaan CPNS dikhususkan sepenuhnya bagi masyarakat asli Deiyai sebagai bentuk hak mereka.

Pj. Bupati Deiyai, Elimelek Edowai, menyatakan bahwa keputusan terkait penerimaan CPNS sepenuhnya merupakan kebijakan pemerintah pusat. Ia menegaskan bahwa pihaknya hanya dapat mendukung dalam batas kewenangan yang dimiliki dan tidak bisa mengubah sistem penerimaan yang telah ditetapkan.

Kepala BKPSDM Deiyai, Hans Andreas Edowai, menyampaikan bahwa penerimaan CPNS kali ini menggunakan sistem tes online atau CAT (Computer Assisted Test), yang diatur oleh pemerintah pusat. Ia juga menekankan bahwa penerimaan berbasis online bertujuan untuk menyeleksi peserta berdasarkan kemampuan, bukan asal-usul.

Sejumlah peserta aksi menyampaikan keluhan terkait kebijakan penerimaan CPNS yang dianggap tidak adil bagi masyarakat asli Deiyai. Mereka menekankan pentingnya pemahaman lokal yang hanya dimiliki oleh orang asli Deiyai dalam membangun daerah tersebut.

Selain itu, Kepala Dinas Dukcapil Deiyai, Benior Kotouki, menyoroti masalah infrastruktur dan konektivitas, terutama terkait pelayanan NIK dan KTP yang terkendala jaringan. Hal ini turut menjadi hambatan dalam proses pendaftaran CPNS online.

Aksi berakhir pada pukul 15.36 WIT setelah pembacaan aspirasi oleh Hans Edowai. Masyarakat berharap agar tuntutan mereka didengar oleh pemerintah pusat dan penerimaan CPNS 2024 dapat lebih memprioritaskan orang asli Deiyai. Pj. Bupati Deiyai berjanji akan meneruskan aspirasi ini kepada pemerintah pusat sebagai bagian dari upaya mewujudkan keadilan bagi masyarakat setempat.

(NS)