Rudi-Rafiq
TintaJurnalisNews –Dalam pengundian nomor urut pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Pilkada 2024, yang dilaksanakan pada Senin pagi (23/9/2024) di Trans Convention Centre, Aston Hotel Tanjungpinang, pasangan Muhammad Rudi dan Rafiq berhasil mendapatkan nomor urut 2.
Nomor urut ini langsung menarik perhatian banyak pihak, termasuk masyarakat yang sedang berkumpul di Kedai Kopi Bahagia, Km 9 Tanjungpinang Timur.
Beberapa kalangan yang ditemui di sana menyampaikan pandangan mereka bahwa angka genap, terutama nomor urut 2, sering dianggap sebagai angka keberuntungan dalam politik.
“Banyak yang percaya, angka genap itu lebih bagus, lebih seimbang. Makanya nomor urut 2 sering dianggap punya daya tarik tersendiri,” ujar Andi, salah satu pengunjung tetap kedai kopi tersebut.
Sementara itu, Jefri, pengunjung lain yang juga ikut berdiskusi, menambahkan bahwa angka 2 lebih mudah diingat. “Kalau dari sudut pandang pemasaran, nomor urut genap itu lebih enak dilihat, lebih gampang diingat orang,” ujarnya sambil menyeruput kopinya.
Secara psikologis, angka genap dinilai lebih stabil dan seimbang dibanding angka ganjil, sebuah pandangan yang berkembang di sejumlah budaya, termasuk dalam masyarakat Indonesia.
Namun, meskipun persepsi positif terhadap angka genap ini bisa mempengaruhi psikologi pemilih, berbagai pakar politik mengingatkan bahwa kemenangan dalam Pilkada tidak sepenuhnya bergantung pada nomor urut.
“Pilkada bukan soal angka, tapi soal kualitas calon dan program yang ditawarkan,” ungkap Rahmat, pengunjung lain di kedai kopi yang memberikan pandangan lebih kritis.
Dengan nomor urut 2 yang kini dimiliki oleh pasangan Rudi-Rafiq, akankah angka ini benar-benar membawa keberuntungan bagi mereka, atau justru tantangan berat di lapangan yang akan lebih dominan? Kita tunggu bagaimana strategi mereka dalam menghadapi persaingan ketat di Pilkada 2024.
(Redaksi)