Pratu Aan Saputra, prajurit Yonif 131/Brajasakti, Korem 032/Wirabraja
TintaJurnalisNews –Duka mendalam menyelimuti keluarga besar Kodam I/Bukit Barisan atas gugurnya Pratu Aan Saputra, prajurit Yonif 131/Brajasakti, Korem 032/Wirabraja, yang berpulang pada Rabu (15/1/2025). Almarhum meninggal dunia akibat penyakit malaria saat bertugas dalam Operasi Pengamanan Perbatasan RI-PNG di Papua.
Pratu Aan Saputra, yang menjabat sebagai Danpokpan I Ru 3 Ton 2 Kipan C Yonif 131/Brs, lahir di Katiagan pada 21 Agustus 1997. Ia meninggalkan seorang istri, Leoni Ananda Dianti (25), dan seorang bayi berusia tujuh bulan bernama Sultan Labib Nabil Ghazi.
Almarhum diketahui terdiagnosis positif Malaria Falciparum pada Selasa (14/1/2025). Setelah mendapatkan perawatan medis mulai dari Pos Waris, Puskesmas Waris, hingga RSUD Kwaingga di Kabupaten Keerom, Papua, nyawa Pratu Aan Saputra tidak dapat diselamatkan. Ia dinyatakan meninggal dunia pada Rabu malam pukul 21.40 WIT.
Jenazah almarhum langsung dievakuasi ke RS Marthen Endey untuk proses pemulasaran. Pada Kamis (16/1/2025), jenazah diterbangkan ke kampung halamannya di Nagari Paingan Kampuniak, Kecamatan Sungai Limau, Kabupaten Pariaman, Sumatera Barat.
Prosesi pemakaman secara militer dilaksanakan pada Jumat (17/1/2025) dengan dipimpin Inspektur Upacara Dandim 0308/Pariaman, Letkol Czi Nur Rahmat Khaeroni. Suasana haru mengiringi upacara pemakaman yang berlangsung khidmat, ditandai dengan tembakan salvo sebagai penghormatan terakhir kepada almarhum.
Kehilangan ini menjadi duka mendalam bagi Kodam I/Bukit Barisan dan seluruh keluarga besar TNI. Semangat dan dedikasi Pratu Aan Saputra dalam menjalankan tugas negara di perbatasan akan selalu dikenang. “Selamat jalan, pahlawan bangsa. Pengabdianmu abadi dalam hati kami,” ungkap salah satu rekan almarhum.