Opini Minggu
TINTAJURNALISNEWS -Hari Minggu bukan sekadar hari tanpa kerja. Ia adalah ruang jeda yang dititipkan waktu untuk kita menghela napas, merangkul keluarga, dan merenung tentang hidup yang terus berlari. Namun dalam realitanya, banyak dari kita menjadikan Minggu sekadar hari untuk tidur lebih lama atau mengejar serial drama yang tertinggal.
Padahal, di balik ketenangan Minggu pagi, ada makna yang lebih dalam: ini adalah momen emas untuk memperbaiki yang tertunda. Berapa banyak dari kita yang menunda minta maaf? Menunda menyapa orang tua? Menunda membaca buku yang sudah berdebu di rak? Hari Minggu memberi peluang itu jika kita mau memaknainya.
Di tengah hiruk pikuk politik, harga bahan pokok yang naik-turun, hingga media sosial yang penuh kegaduhan, hari Minggu seharusnya menjadi “perisai” untuk menenangkan batin. Saatnya merenung: sudahkah kita adil pada diri sendiri? Pada keluarga? Pada waktu?
Terkadang, yang kita butuhkan bukan gadget terbaru, tapi percakapan hangat sambil menyeruput kopi bersama orang terdekat. Kadang, bukan berita viral yang menyembuhkan luka batin, tapi pelukan diam dari anak atau istri.
Maka mari kita ubah cara pandang terhadap hari Minggu. Jadikan ia bukan sekadar akhir pekan, tetapi titik tolak pembaruan pribadi. Karena siapa tahu, kebahagiaan yang kita cari selama ini, sedang menunggu di ruang tamu menanti kita kembali dengan hati yang tenang.