Foto di Tanjung Sebauk, Kelurahan Senggarang
TINTAJURNALISNEWS -Program ekowisata masyarakat berbasis pesisir yang didukung oleh Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) serta Open Defecation Free (ODF) resmi diluncurkan di Tanjung Sebauk, Kelurahan Senggarang, Kota Tanjungpinang, Selasa (25/3/2025)
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas sanitasi masyarakat pesisir sekaligus menjaga kelestarian lingkungan.
Acara peresmian dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Wakil Wali Kota Tanjungpinang Drs. Raja Eriza M.M., Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Kepri Hendri S.T. yang mewakili Gubernur Kepri, serta perwakilan dari manajemen Loola Resort sebagai pihak yang mendukung program ini. Turut hadir pula jajaran pemerintah daerah, komunitas, dan masyarakat setempat.
Dalam sambutannya, Manajer Yayasan Loola Komunitas, Jaya Putra, menjelaskan bahwa dari 192 kepala keluarga (KK) di Tanjung Sebauk, sebagian masih menghadapi keterbatasan akses sanitasi yang layak.
Untuk itu, pihaknya telah memberikan bantuan berupa 92 unit toilet dan sistem sanitasi yang baik, serta melatih empat warga sebagai operator aplikasi berbasis digital terkait sanitasi.
Selain itu, sebanyak 26 unit wastafel lengkap dengan fitur save water gardens (SWG) telah disalurkan kepada warga.
Wakil Wali Kota Tanjungpinang Drs. Raja Eriza M.M. menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini.
“Kami sangat berterima kasih kepada manajemen Loola Komunitas atas dukungan yang diberikan. Ini merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat pesisir. Kami berharap program ini dapat diperluas ke wilayah pesisir lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, Kadis DLHK Kepri Hendri S.T. menekankan pentingnya sinergi dalam menjaga lingkungan pesisir.
“Kami sangat menghargai upaya yang telah dilakukan oleh Loola Komunitas dan masyarakat. Selain sanitasi, kita juga akan menanam mangrove untuk mencegah abrasi serta mendukung ekosistem laut. Mari kita manfaatkan dan jaga bersama fasilitas ini,” katanya.
Peresmian ini ditandai dengan penandatanganan MoU dan peninjauan lokasi penanaman mangrove oleh Wakil Wali Kota serta manajemen Loola Komunitas.
Penanaman mangrove direncanakan berlangsung pada April 2025, pasca-Idulfitri, dengan sistem tanam dan rawat berkelanjutan.
Acara berlangsung aman dan kondusif, diakhiri dengan diskusi antara pemerintah, komunitas, dan donatur mengenai pengembangan ekowisata berkelanjutan di Kota Tanjungpinang.
(Leni)