Mabes TNI, Jakarta Timur
TintaJurnalisNews –Staf Operasi (Sops) TNI sukses menyelenggarakan Pelatihan International Air Transport Association (IATA) Dangerous Goods Regulations (DGR) 2025 sebagai bagian dari upaya peningkatan profesionalisme dan kesiapan TNI dalam menangani barang berbahaya (Dangerous Goods – DG) sesuai standar internasional. Pelatihan ini berlangsung di Mabes TNI, Jakarta Timur, pada 10-19 Februari 2025.
Acara ini dibuka secara resmi oleh Waasops Panglima TNI, Marsekal Pertama TNI M. Taufiq Arasj, S.Sos., M.I.Pol., CHRMP, yang menekankan pentingnya pelatihan ini dalam meningkatkan pemahaman dan keterampilan personel TNI dalam mendeteksi, mengidentifikasi, menangani, serta mendokumentasikan barang berbahaya sesuai ketentuan IATA DGR edisi ke-66 tahun 2025.
“Hal ini sangat penting dalam mendukung keselamatan penerbangan dan kelancaran rotasi Satgas TNI Kontingen Garuda (Konga) dalam misi pemeliharaan perdamaian PBB serta berbagai operasi dalam negeri,” ujarnya.
Pelatihan ini diikuti oleh 15 personel dari Staf Operasi TNI (Sops TNI) dan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP) TNI, yang memiliki peran krusial dalam perencanaan dan pelaksanaan operasi militer di dalam maupun luar negeri.
Para peserta mendapatkan materi dari tim instruktur Dangerous Goods Expert Indonesia (DGEX), perusahaan yang berfokus pada layanan dan pelatihan pengelolaan barang berbahaya sesuai regulasi transportasi udara, laut, dan darat.
Sebagai bagian dari pelatihan, pada Rabu, 19 Februari 2025, akan digelar latihan praktik di kompleks pergudangan kantor DGEX Indonesia. Latihan ini bertujuan memberikan pengalaman langsung dalam menangani, mengemas, serta mendokumentasikan barang berbahaya sesuai standar IATA DGR, ICAO, dan UN Model Regulations.
Pelatihan ini selaras dengan visi PRIMA TNI (Profesional, Responsif, Integratif, Modern, dan Adaptif), yang menuntut setiap personel TNI untuk terus meningkatkan kompetensi dan kesiapan operasional guna menghadapi tantangan global di bidang transportasi barang berbahaya.
Sumber: ME/Puspen TNI