pesawat pembawa jemaah haji
TINTAJURNALISNEWS —TNI menunjukkan respons cepat dan terkoordinasi dalam menangani ancaman bom yang kembali terjadi pada pesawat pembawa jemaah haji. Kali ini, insiden terjadi pada penerbangan Saudi Arabian Airlines SV 5688 rute Jeddah–Muscat–Surabaya yang membawa 376 penumpang.
Ancaman pertama kali diterima sekitar pukul 08.55 WIB dari AirNav Kualanamu, setelah pilot melaporkan adanya dugaan bom di dalam pesawat. Dalam upaya penyelamatan, pilot berkoordinasi dengan pihak AirNav dan memutuskan untuk melakukan pendaratan darurat (divert) di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara.
Pesawat berhasil mendarat dengan selamat pada pukul 09.27 WIB dan diposisikan di taxiway A5. Seluruh penumpang—terdiri dari 196 laki-laki, 180 perempuan, dan 10 kru—langsung dievakuasi ke terminal bandara. Petugas gabungan dari TNI, Polri, dan otoritas bandara melakukan pemeriksaan ketat dan sterilisasi area.
Lanud Soewondo bersama Tim Jihandak Kodam I/Bukit Barisan dan Brimob Polda Sumut bergerak cepat menyisir pesawat dan barang-barang milik penumpang. Kodam I/Bukit Barisan mengerahkan kekuatan penuh, termasuk 1 SSK Yonkav 6/NK, 1 SST Jihandak Yonzipur 1/DD, 1 SST Kopasgat TNI AU, dan 1 SST Gegana Brimob Polda Sumut.
Operasi ini merupakan pelaksanaan tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP) TNI sesuai Pasal 7 ayat (2) UU Nomor 3 Tahun 2025 tentang Perubahan atas UU Nomor 34 Tahun 2004, khususnya dalam menangani aksi terorisme.
Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi dalam keterangan resminya menyampaikan bahwa hingga pukul 18.30 WIB seluruh penumpang dalam kondisi aman dan telah ditempatkan di tiga hotel di sekitar area bandara. “Pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat sudah dilakukan dan dinyatakan aman. Sementara barang bawaan masih dalam proses pemeriksaan,” jelasnya.
Ia juga menegaskan komitmen TNI dalam menjamin keselamatan rakyat dan keamanan nasional. “TNI akan selalu hadir dan sigap dalam menghadapi situasi darurat. Sinergi dan kerja sama cepat antarinstansi adalah kunci dalam merespons insiden ini secara profesional dan proporsional,” tegas Mayjen Kristomei.
TNI juga menyatakan akan terus berkoordinasi dengan otoritas keamanan Kerajaan Arab Saudi guna mendalami insiden ini demi memastikan keamanan penerbangan internasional, khususnya yang mengangkut jemaah haji.
Sumber: Puspen TNI