Pomdam I/BB Selidiki Dugaan Keterlibatan Oknum TNI dalam Kasus Pembunuhan Andreas Sianipar

Kapendam I/BB, Kolonel Inf Doddy Yudha

TintaJurnalisNews –Tim gabungan dari Pomdam I/BB dan Polrestabes Medan tengah menyelidiki dugaan keterlibatan oknum TNI dalam kasus penculikan, penganiayaan, dan pembunuhan terhadap Andreas Rury Stein Sianipar (44). Jenazah korban ditemukan di Dusun 3, Desa Bulu Telang, Kecamatan Marbau, Kabupaten Labuhanbatu Utara, setelah dilakukan penyisiran intensif berdasarkan informasi yang diterima tim.

Penyelidikan dimulai setelah adanya laporan pengaduan dari Bripka Anggito Ferbstein Sianipar, yang melaporkan hilangnya kakaknya pada 8 Desember 2024. Laporan tersebut diterima oleh Denpom I/5 Medan, yang langsung menindaklanjuti dengan membentuk tim gabungan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.

Atas perintah Pangdam I/BB, Danpomdam I/BB bersama Tim gabungan Pomdam I/BB, Denpom I/5, dan Polrestabes Medan bergerak cepat untuk mengungkap kebenaran. Dalam proses penyelidikan, diketahui bahwa Andreas terakhir kali terlihat bersama seorang oknum TNI.

Berdasarkan pengembangan, tim gabungan menuju lokasi yang dicurigai sebagai tempat pembuangan korban. Pada dini hari, setelah melakukan penyisiran intensif, jenazah Andreas ditemukan terkubur dalam sumur yang tertutup material bekas perkebunan. Penemuan ini menjadi titik awal bagi penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap kronologi kejadian.

Sementara itu, hasil penyelidikan menunjukkan keterlibatan seorang oknum TNI AD, yang kini telah diamankan untuk diperiksa lebih lanjut. Penyidik terus mengembangkan informasi guna mengetahui apakah ada pihak lain yang terlibat dalam tindak pidana ini. Selain itu, lokasi kejadian juga tengah diselidiki lebih lanjut, dengan dugaan bahwa peristiwa utama terjadi di tempat lain sebelum korban dibawa ke lokasi penemuan jenazah.

Beberapa saksi yang mengenal korban dan pihak yang diduga terlibat sudah dimintai keterangan dan diamankan oleh Polrestabes Medan. Barang bukti yang ditemukan di lokasi penemuan jenazah juga telah diamankan sebagai bagian dari proses penyelidikan. Jenazah Andreas kini telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Medan untuk proses autopsi guna mendalami penyebab kematiannya.

Kapendam I/BB, Kolonel Inf Doddy Yudha, menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyelesaikan kasus ini secara profesional dan transparan. “Kami akan memastikan proses penyelidikan dan penyidikan berjalan dengan baik, serta akan menindak tegas siapa pun yang terbukti terlibat sesuai dengan hukum yang berlaku,” ujar Kolonel Doddy.

(Pendam I/BB)