Foto RSUD Raja Ahmad Tabib
TintaJurnalisNews –Pemberitaan keluhan mengenai tarif parkir yang dianggap memberatkan bagi keluarga pasien serta pelayanan petugas Satpam yang dinilai buruk di RSUD Raja Ahmad Tabib di Jl. W.R. Supratman, Air Raja, Tanjungpinang Timur, mulai berkembang pesat setelah dibagikan di grup Facebook yang ramai dibahas oleh warga.
Sejumlah anggota grup menyampaikan pengalaman mereka terkait pelayanan di rumah sakit tersebut, khususnya mengenai ketidakprofesionalan petugas pendaftaran.
Salah satunya mengungkapkan pengalaman buruk saat hendak mendaftar ke poli jantung. “Ketika pasien ingin mendaftar ke poli jantung, HP pasien malah dimainkan oleh petugas. Mereka mengatakan kuota penuh atau sinyal bermasalah. Akibatnya, pasien batal berobat. Mohon petugas diganti dengan yang lebih kompeten,” tulis seorang netizen dalam grup tersebut.
Selain pelayanan, tarif parkir inap juga menjadi sorotan utama dalam grup tersebut. Beberapa komentar mengungkapkan ketidakpuasan terhadap biaya parkir yang tidak sesuai dengan informasi yang diberikan. “Parkir inap katanya Rp30 ribu sampai selesai perawatan, tapi kenyataannya Rp20 ribu untuk 3 hari, lalu bayar lagi untuk 3 hari berikutnya.”
“Hitungan parkir per jam membuat keluarga pasien malas datang. Misalnya, datang pukul 07.30 pagi, kalau terlalu lama, biaya parkir membengkak,” tambah seorang warga.
Warga yang tergabung dalam grup Facebook ini juga mengusulkan agar pihak rumah sakit melakukan perbaikan pada sistem parkir. Beberapa usulan mencakup pemberian waktu 15 menit pertama secara gratis untuk meringankan beban keluarga pasien, serta pengawasan yang lebih ketat terhadap pengelolaan parkir untuk mencegah adanya penyimpangan.
Tidak hanya soal tarif parkir, sejumlah komentar juga mengkritik pengelolaan rumah sakit yang dianggap lebih berorientasi pada keuntungan finansial daripada pelayanan kemanusiaan. “Berbisnis kepada rakyat yang sedang sakit itu kejam. Seharusnya rumah sakit berprikemanusiaan, bukan mencari keuntungan,” tulis salah seorang anggota grup.
“Rumah sakit itu dibangun dengan uang rakyat. Jangan sampai pengelolaan parkir ini menimbulkan potensi korupsi,” tambah yang lainnya.
Polemik yang berkembang di grup Facebook ini menunjukkan pentingnya evaluasi terhadap pelayanan dan sistem tarif di RSUD Raja Ahmad Tabib. Warga berharap agar rumah sakit segera melakukan perbaikan untuk memberikan pelayanan yang lebih baik, transparan, dan tidak memberatkan masyarakat, khususnya keluarga pasien yang tengah menghadapi situasi sulit.
Berita ini masih butuh konfirmasi selanjutnya (Part II)