Bentrok Berdarah di Kantor DPRD Nduga: Tiga Korban Berjatuhan

Saat polisi evakuasi korban

TintaJurnalisNews -Bentrokan berdarah kembali terjadi antara kelompok Ikabus Gwijangge, Ketua DPRD Kabupaten Nduga sekaligus Ketua DPC Partai Golkar, dengan kelompok Tarni Wandikbo, calon legislatif dari Partai PSI. Insiden ini terjadi pada hari Selasa, 2 Juli 2024, pukul 11.20 WIT, di kantor DPRD, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga.

Dalam kejadian ini, dua kelompok yang sudah lama berseteru kini mulai menyerang masyarakat pendatang. Akibatnya, tiga orang menjadi korban, dua di antaranya meninggal dunia dan satu mengalami luka berat.

Berikut identitas korban yang telah teridentifikasi:

1. Marianus Gery

– Jenis Kelamin: Laki-laki

– Umur: 63 tahun

– Asal: Alor, Kupang, NTT

– Suku: NTT

– Pekerjaan: Pendeta Gereja Geliad

– Tempat Tinggal: Kampung Koteka

– Luka: Terkena sabetan parang di pipi, leher, dada, dan jari putus

– Keterangan: Meninggal dunia

2. Abraham Runga

– Jenis Kelamin: Laki-laki

– Umur: 51 tahun

– Asal: Kampung Deri, Kecamatan Sesean, Toraja Utara

– Pekerjaan: Tukang bangunan

– Tempat Tinggal: Belakang Pasar Keyambi

– Luka: Sabetan parang di bagian belakang kepala

– Keterangan: Sadar

Adapun Kronologi Kejadian:

Pada pukul 11.15 WIT, di depan Gedung DPRD Distrik Kenyam, kembali terjadi bentrokan suku yang melibatkan kelompok Tarni Wandikbo dan kelompok Ikabus Gwijangge. Namun, dalam perang suku kali ini, mereka tidak hanya menyerang satu sama lain, tetapi juga menyerang masyarakat pendatang, termasuk kios-kios dan para pekerja bangunan. Insiden ini mengakibatkan tiga orang pendatang menjadi korban, dengan rincian dua meninggal dunia dan satu luka berat.

Pada pukul 12.18 WIT, dua korban yang sudah teridentifikasi dibawa menuju Puskesmas Kenyam untuk menerima penanganan medis. Satu korban dinyatakan meninggal dunia, sementara satu lainnya mengalami luka berat.

Situasi Terkini Pada pukul 15.34 WIT, aparat gabungan masih berjaga-jaga untuk memastikan situasi tetap kondusif. Satu korban meninggal akibat tembakan yang diduga berasal dari kelompok OPM yang bergabung dalam perang suku ini. Investigasi lebih lanjut sedang dilakukan.

Perang suku yang kerap terjadi di wilayah ini tidak hanya merugikan pihak yang berseteru, tetapi juga meresahkan masyarakat setempat dan pendatang yang berusaha mencari nafkah. Pemerintah setempat dan aparat keamanan diharapkan dapat segera meredam konflik ini dan menciptakan kembali rasa aman di Nduga.

(NS)