Waspada! Modus Manis di Depan, Teror di Belakang, Terdesak Langsung Lompat Pagar

Opini/Kolom

TINTAJURNALISNEWS –Dalam kehidupan sehari-hari, tak jarang kita menemui orang yang terlihat baik di awal, berbicara santun, dan seolah peduli. Namun, di balik itu, mereka bisa saja memiliki agenda tersembunyi untuk mencari keuntungan pribadi dengan cara licik.

Awalnya, segalanya berjalan wajar. Sebuah pertemuan terjadi, permasalahan dibahas, bahkan ada bentuk penghormatan yang diberikan agar segalanya tetap kondusif. Sekilas, masalah tampak selesai dengan baik. Namun, siapa sangka, justru setelah pertemuan itu, permainan baru dimulai.

Seseorang yang tadinya ikut dalam pertemuan itu mulai bergerak sendiri. Dengan cara yang tak terduga, ia menggunakan nomor lain untuk meneror, menekan, bahkan mencoba menakut-nakuti pihak yang baru saja ditemui. Tanpa diketahui, ia berusaha menggali keuntungan lebih besar dari situasi tersebut.

Yang lebih licik, di depan ia tetap berpura-pura baik. Ia bersikap seakan-akan tak tahu-menahu soal teror yang terjadi, berlagak sebagai teman yang peduli, dan bahkan menawarkan empati kepada pihak yang justru ia tekan. Padahal, di balik layar, ia adalah dalang dari tekanan tersebut.

Namun, permainan seperti ini tak selalu berjalan mulus. Ketika pihak yang ditekan mulai menyadari kejanggalan dan kecurigaan mengarah padanya, ia buru-buru mengubah taktik buang badan! Berpura-pura tak terlibat, menghindari tanggung jawab, dan bahkan melempar kesalahan ke pihak lain.

Dan saat situasi semakin panas, strategi terakhir dimainkan lompat pagar! Ia menghilang begitu saja, melepaskan diri dari masalah yang ia ciptakan sendiri, meninggalkan orang lain untuk menanggung akibatnya.

Kasus semacam ini bukan hal yang jarang terjadi. Banyak orang yang tanpa sadar menjadi korban permainan licik seperti ini. Cepat atau lambat, kebenaran pasti akan terungkap. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa lebih waspada agar tidak menjadi korban berikutnya.

🙏🙏🙏

Disclaimer: Artikel ini berdasarkan pengalaman nyata yang terjadi dalam kehidupan kami sendiri. Tujuan penulisan ini adalah untuk berbagi kewaspadaan kepada publik agar tidak mengalami kejadian serupa. Tidak ada maksud untuk menuduh atau menyerang individu atau kelompok tertentu.