Foto di Istana Merdeka
TintaJurnalisNews -Selasa 7/1/2025, Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka untuk membahas sektor perumahan dalam rangka mencapai target pembangunan 3 juta rumah.
Rapat ini dihadiri oleh sejumlah menteri dan pejabat tinggi, di antaranya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Perumahan Ara Sirait, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian,
Sekretaris Kabinet Teddy Wijaya, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Menteri Bappenas Rachmat Pambudy, Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, dan Direktur Utama BTN Nixon Napitupulu.
Dalam rapat tersebut, Presiden menyoroti pentingnya sinergi antar-lembaga untuk mempercepat pencapaian target pembangunan perumahan. Dukungan anggaran dari APBN tahun 2025 untuk sektor ini telah dirancang secara rinci.
Rincian Dukungan APBN 2025 untuk Sektor Perumahan:
1. Alokasi Anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR): Rp 5,27 triliun.
2. Pembiayaan Perumahan Total: Rp 35 triliun, terdiri dari:
- FLPP (Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan): Rp 28,2 triliun untuk 220.000 unit rumah.
- SBUM (Subsidi Bantuan Uang Muka): Rp 0,98 triliun untuk 240.000 unit rumah.
- SSB (Subsidi Selisih Bunga): Rp 4,52 triliun untuk 743.940 unit rumah.
- Tapera (Tabungan Perumahan Rakyat): Rp 1,8 triliun untuk 14.200 unit rumah.
Dukungan ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk memastikan masyarakat dapat memiliki akses ke hunian layak dengan harga terjangkau.
Program ini juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor konstruksi dan industri terkait.
Melalui langkah-langkah strategis ini, pemerintah optimis target pembangunan 3 juta rumah dapat tercapai sesuai jadwal yang ditetapkan.
Sumber: Kemenkeu RI