Foto Lapangan Karel Gobai, Kampung Enarotali
TINTAJURNALISNEWS –Ratusan pelajar dari berbagai jenjang pendidikan yang tergabung dalam Aliansi Pelajar Se-Kabupaten Paniai menggelar aksi damai pada Senin, 24 Februari 2025. Mereka menyuarakan penolakan terhadap program pemerintah Makanan Bergizi Gratis (MBG) dan menuntut pendidikan gratis serta fasilitas yang lebih memadai.
Aksi yang berlangsung sejak pagi ini dimulai di Lapangan Karel Gobai, Kampung Enarotali, sebelum massa bergerak menuju Kantor Bupati Paniai di Kampung Madi. Dengan membawa spanduk dan pamflet bertuliskan tuntutan mereka, para pelajar menyampaikan aspirasi melalui orasi yang diwakili oleh sejumlah koordinator aksi.
Para peserta aksi menegaskan bahwa mereka tidak membutuhkan makanan gratis, melainkan akses pendidikan yang lebih baik. Beberapa poin utama dalam petisi mereka antara lain:
- Penolakan terhadap program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
- Permintaan pendidikan gratis dengan fasilitas yang setara dengan sekolah unggulan di daerah lain.
- Pengawasan ketat terhadap implementasi kebijakan pendidikan di Paniai.
- Kekhawatiran terhadap dampak negatif MBG, termasuk risiko kesehatan bagi siswa.
- Penolakan terhadap segala bentuk kekerasan terhadap pelajar di Paniai.
Selain itu, mereka mengancam akan melakukan aksi lanjutan hingga mogok belajar dan mogok aktivitas dinas pemerintahan jika tuntutan mereka tidak direspons dengan serius.
Aksi yang diikuti sekitar 800 pelajar ini mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian, termasuk Dir Intelkam Polda Papua Tengah Kombes Pol Supriyagung, Kapolres Paniai Kompol Deddy A. Puhiri, serta jajaran personel dari Polres Paniai dan Brimob BKO Paniai.
Dalam pernyataannya, Kapolres Paniai mengapresiasi para pelajar yang telah menyampaikan aspirasi secara damai. Ia menegaskan bahwa tuntutan mereka akan diteruskan ke pemerintah daerah hingga tingkat pusat.
Sementara itu, perwakilan Pemda Paniai, Asisten I Setda Paniai Soleman Boma, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima aspirasi dari para pelajar dan akan menyampaikan tuntutan tersebut kepada Bupati, DPRD, serta pemerintah provinsi hingga pusat.
Setelah penyampaian petisi dan doa penutup, aksi yang berlangsung sejak pagi berakhir sekitar pukul 12.45 WIT dalam kondisi aman dan tertib. Namun, Aliansi Pelajar Se-Paniai menegaskan akan kembali turun ke jalan dengan massa yang lebih besar jika aspirasi mereka tidak mendapat tanggapan dari pihak berwenang.
(NS)