Foto di Lokasi
TintaJurnalisNews –Sebuah aksi pemalangan dilakukan di Kantor Bupati dan Kantor BKPSDM Kabupaten Deiyai pada Senin siang, menuntut kejelasan mengenai penerbitan Surat Keputusan (SK) CPNS 2023 untuk jalur K2 dan P3K. Aksi yang dimulai sekitar pukul 11.30 WIT ini dipimpin oleh Dominggus Badii selaku Koordinator Lapangan (Koorlap), dengan diikuti sekitar 70 orang peserta.
Aksi dimulai dengan berkumpulnya massa di Kantor BKPSDM Kabupaten Deiyai, yang terletak di Jl. Poros Tigidoo, Waghete II, Distrik Tigi. Setelah beberapa saat, massa melakukan orasi yang dipimpin oleh Koorlap, menggunakan bahasa daerah, dan melanjutkan dengan pemalangan serta pembakaran ban bekas di depan kantor BKPSDM pada pukul 11.50 WIT.
Sekitar pukul 12.00 WIT, massa bergerak menuju Kantor Bupati Kabupaten Deiyai dan melakukan aksi serupa di lokasi tersebut. Massa menyampaikan kekecewaan mereka terkait belum adanya kejelasan mengenai penerbitan SK CPNS 2023 jalur K2 dan P3K, meskipun sebelumnya mereka telah diberi janji oleh PJ Bupati dan Kepala BKPSDM bahwa penjelasan akan diberikan antara 11 hingga 19 Januari 2025.
Dalam orasinya, Koorlap menyatakan bahwa mereka telah menunggu sejak tahun 2023 tanpa mendapatkan informasi yang jelas. “Kami sudah mendapat janji palsu, sementara kabupaten lain seperti Paniai dan Nabire sudah menerima SK mereka,” ujar Koorlap. Ia juga menegaskan bahwa aksi ini bukan untuk anarkis, melainkan untuk menuntut hak yang telah lama ditunggu.
Terkait dengan aksi tersebut, IPDA Arklaus R. Ongge, KBO Intelkam Polres Deiyai, menyampaikan agar massa aksi mengajukan izin terlebih dahulu sebelum melakukan demonstrasi. Ia juga menekankan pentingnya komunikasi dengan pihak keamanan untuk memastikan aksi berjalan dengan tertib dan tidak merugikan pihak-pihak terkait.
Pada akhir aksi, Koorlap menyampaikan permohonan maaf atas ketidakhadiran surat izin dan mengungkapkan niat untuk mendirikan tenda di Kantor Bupati Kabupaten Deiyai jika diperkenankan, guna menunggu penjelasan yang dijanjikan oleh pihak pemerintah setempat.
Aksi ini berakhir sekitar pukul 12.20 WIT, dengan massa membubarkan diri setelah mendapatkan tanggapan dari pihak kepolisian. Pemalangan ini menjadi simbol ketidakpuasan masyarakat terhadap keterlambatan penerbitan SK CPNS yang telah dijanjikan.
(OKTAVIA)