TNI Tegas Hadapi Perambah Hutan Ilegal, 394 Ribu Hektar Diserahkan Kembali ke Negara

Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto

TINTAJURNALISNEWS —Komitmen Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menegakkan kedaulatan negara atas kawasan hutan yang dikuasai secara ilegal kembali ditegaskan. Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto secara langsung menghadiri dan menyaksikan Penyerahan Tahap II hasil penguasaan kembali kawasan hutan oleh Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) kepada PT Agrinas Palma Nusantara (Persero), bertempat di Kejaksaan Agung RI, Jakarta Selatan.

Adapun kawasan hutan yang diserahkan pada tahap ini seluas 394.547,29 hektar, sebagai bagian dari pemulihan total lebih dari 2 juta hektar lahan ilegal sejak dibentuknya Satgas PKH melalui Perpres Nomor 5 Tahun 2025. Lahan-lahan tersebut sebelumnya dimanfaatkan tanpa izin, termasuk perkebunan sawit, Hutan Tanaman Industri (HTI), dan bahkan taman nasional.

TNI mengambil peran sentral sebagai pilar utama pengamanan operasi Satgas PKH. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto bertugas sebagai Wakil Ketua II Pengarah Satgas, sedangkan Kasum TNI Letjen TNI Richard Tampubolon menjabat Wakil Ketua I Pelaksana. Keterlibatan pimpinan tertinggi TNI ini mencerminkan keseriusan dalam menjaga aset strategis negara.

Langkah ini juga berdampak signifikan terhadap lingkungan dan fiskal negara. Salah satu contoh nyata keberhasilan adalah penguasaan kembali Taman Nasional Tesso Nilo, kawasan konservasi yang rusak akibat perambahan liar selama dua dekade terakhir.

Dari sisi penerimaan negara, Satgas PKH telah memberikan kontribusi melalui penegakan pajak sebesar Rp 615 miliar, terdiri dari Rp 167 miliar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Rp 448 miliar dari pajak lainnya.

Ke depan, lahan hasil penguasaan kembali akan dinilai oleh kementerian teknis, dan jika layak secara ekonomi, akan dikelola oleh PT Agrinas Palma Nusantara di bawah koordinasi Kementerian BUMN. Tujuannya adalah untuk memperkuat ketahanan pangan nasional dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Langkah ini menjadi bagian dari transformasi besar menuju kedaulatan lingkungan hidup dan ekonomi nasional yang berkelanjutan.

Editor: TintaJurnalisNews
Sumber: Puspen TNI