Foto di Kemenko Polhukam
TINTAJURNALISNEWS –Indonesia terus memperkuat peran dan kesiapan dalam menghadapi situasi krisis di kawasan melalui penyelenggaraan Table-Top Exercise (TTX) ASEAN yang berfokus pada evakuasi warga negara di tengah kondisi darurat.
Kegiatan ini digelar oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) melalui Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri, bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan (Kemenimipas), Mabes TNI (AD, AL, AU), BNPB, Basarnas, serta CSIS. Rapat koordinasi ini merupakan kelanjutan dari persiapan matang yang tengah dilakukan Indonesia untuk memperkuat mekanisme penanganan krisis baik di tingkat nasional maupun regional.
Plt. Asisten Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama ASEAN, Adi Winarso, menegaskan bahwa Indonesia memiliki pengalaman dan keahlian luas dalam perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri. “Indonesia punya banyak pengalaman, expertise, dan praktik baik dalam hal pelindungan WNI yang dapat kita bagikan kepada negara-negara anggota ASEAN,” ujarnya.
Rakor ini menjadi bagian dari komitmen berkelanjutan pemerintah dalam memperkuat kapasitas nasional sekaligus meningkatkan koordinasi antar lembaga untuk memastikan keselamatan WNI di berbagai situasi. Melalui forum ASEAN Directors-General of Immigration Departments and Heads of Consular Affairs Divisions of the Ministries of Foreign Affairs Ministers (DGICM), Kemenimipas bertindak sebagai focal point nasional dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Dalam rapat tersebut juga disoroti pengalaman Indonesia yang telah sukses melaksanakan 19 kali evakuasi WNI dalam 15 tahun terakhir dengan prinsip “quick, accurate, safe, and accountable.” Catatan tersebut menunjukkan kesigapan pemerintah dalam menghadapi krisis dan menjadi rujukan penting bagi negara-negara ASEAN lainnya.
Dari hasil koordinasi, rekomendasi utama yang disepakati adalah memperkuat peran Indonesia sebagai sumber lessons learned di kawasan serta mengoptimalkan peran ASEAN Emergency Response and Assessment Team (ERAT) untuk mendukung operasi evakuasi non-bencana.
Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam memperkuat kesiapan nasional dan regional, sekaligus memperkokoh solidaritas ASEAN dalam menghadapi berbagai potensi krisis kemanusiaan di masa mendatang.
Sumber: Kemenko Polkam