Warga Keluhkan Pengaturan BBM di Bintan Timur, Rasyid: “Jangan Persulit dan Sengsarakan Rakyat”

Ilustrasi Tinta Jurnalis News

TINTAJURNALISNEWS –Keluhan warga kembali mencuat terkait pengaturan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Bintan Timur. Rasyid, salah satu warga, menyampaikan unek-uneknya melalui grup WhatsApp Sahabat Tinta Jurnalis News, yang menyoroti lemahnya pengawasan serta aturan yang dinilai justru mempersulit masyarakat.

“Bapak-bapak penyelenggara NKRI yang terhormat, saya sudah taat membayar pajak, tapi pengaturan pengisian BBM kok tidak dilakukan pengawasan secara ketat agar efisien waktu. Harusnya antara pelansir BBM dengan pengguna ada pemisahan agar tidak mengular dan makan waktu yang membosankan, khususnya di SPBU di Bintan Timur,” ungkap Rasyid.

Ia juga menyinggung adanya pemisahan pengisian berdasarkan plat nomor kendaraan antara Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan. Padahal, menurutnya, kedua wilayah itu masih berada di provinsi dan daratan yang sama dengan jarak yang sangat dekat.

“Yang lebih parah lagi, sudah pakai barkot, kami harus ngisi pulsa minyak pakai kartu ATM Bukopin. Bank-nya tidak ada di Bintan Timur, harus bayar pula potongan pengisian ke bank,” tambahnya.

Rasyid menilai kebijakan ini semakin memberatkan masyarakat. Bahkan ia menyebutkan, kondisi antrean di SPBU Bintan Timur sangat memprihatinkan. “Silakan lihat di SPBU di Bintan Timur, sudah tutup pun masih ada yang antre untuk besok, bermalam di situ,” katanya.

Ia berharap pemerintah dan pihak terkait dapat membuat kebijakan yang tidak mempersulit dan menyengsarakan rakyat, melainkan memberi solusi agar distribusi BBM lebih adil, efisien, dan tepat sasaran.