Tinta Jurnalis News
TINTAJURNALISNEWS –Luar biasa! Kawasan yang seharusnya dijaga sebagai zona ketahanan pangan di Malang Rapat Tower, Kabupaten Bintan, kini justru berubah menjadi arena tambang pasir ilegal berskala besar.
Informasi yang dihimpun Tinta Jurnalis News (TJN) menyebutkan bahwa aktivitas tambang tersebut dikendalikan oleh dua orang pemilik, yakni Frenklim dan Elvis, dengan menggunakan alat berat jenis ekskavator serta armada dump truck untuk mengangkut hasil galian pasir.
Ironisnya, lokasi tambang ini berada tepat di kawasan strategis ketahanan pangan daerah, namun kini tampak dikeruk tanpa kendali, tanpa batas, dan seolah tanpa pengawasan dari pihak berwenang.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa kegiatan tambang ilegal tersebut tidak pernah berhenti beroperasi, bahkan tetap berjalan lancar meskipun di daerah lain sedang ada penindakan.
“Tambangnya nggak pernah berhenti, tetap jalan terus meskipun di tempat lain ditindak,” ujar warga tersebut kepada TJN.
Lebih jauh, warga itu juga menyebut adanya oknum aparat yang berjaga di lokasi, serta RT setempat yang diduga telah dirangkul pihak penambang, sehingga kegiatan ilegal tersebut terkesan aman dan terlindungi.
Padahal sebelumnya, Bupati Bintan Roby Kurniawan pada 28 Juni 2024 menegaskan bahwa tambang pasir ilegal tidak memberi kontribusi apa pun bagi daerah, bahkan berpotensi besar merugikan masyarakat serta merusak lingkungan hidup.
“Selama ini yang ilegal-ilegal itu tidak ada retribusi untuk daerah,” tegas Roby saat itu.
Namun kenyataan di lapangan kini memperlihatkan kontradiksi mencolok. Di tengah gencarnya komitmen pemerintah menjaga ketahanan pangan dan kelestarian lingkungan, tambang pasir ilegal berskala besar masih bebas beroperasi di kawasan vital tersebut.
Publik pun mulai mempertanyakan, apakah komitmen penertiban hanya sebatas pernyataan? Sementara itu, alat berat terus menggali dan lori pengangkut tetap melintas membawa hasil tambang dari kawasan yang seharusnya dijaga untuk ketahanan pangan.
Redaksi Tinta Jurnalis News (TJN) telah berupaya melakukan konfirmasi langsung kepada Bupati Bintan melalui pesan WhatsApp terkait perkembangan penanganan tambang ilegal di kawasan ketahanan pangan tersebut. Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi yang diberikan.