Dukung Program USPC, Kemenko Polhukam Tegaskan: Manfaat dan Keamanan Harus Seimbang

Rapat Koordinasi Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Bidang Keamanan terhadap relawan USPC di Jawa Timur

TINTAJURNALISNEWS –Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam) menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara aspek kebermanfaatan dan keamanan dalam pelaksanaan Program United States Peace Corps (USPC) di Indonesia.

Penegasan itu disampaikan Deputi Bidang Koordinasi Politik Luar Negeri Kemenko Polhukam, Duta Besar Mohammad K. Koba, saat Rapat Koordinasi Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Bidang Keamanan terhadap relawan USPC di Jawa Timur, Rabu (23/7/2025).

“Ada 13 relawan Peace Corps di Jawa Timur. Kami mendapat laporan langsung dari kepala sekolah, baik dari sekolah negeri maupun madrasah, mengenai manfaat nyata yang mereka rasakan dengan kehadiran native speaker yang mengajar langsung di sekolah,” ujar Dubes Koba.

Selain manfaat, Rakor juga membahas potensi ancaman keamanan, baik terhadap relawan maupun terhadap kepentingan nasional. Menurut Koba, keberadaan warga negara asing dalam program ini perlu mendapat perhatian serius agar tidak menimbulkan kerawanan.

“Oleh karena itu, pengawasan terhadap program ini menjadi sangat penting,” tegasnya.

Program USPC merupakan kerja sama antara Indonesia dan Amerika Serikat dalam bidang pendidikan, dengan menugaskan relawan asal AS untuk membantu peningkatan kapasitas guru Bahasa Inggris di SMP dan SMA di tiga provinsi: Jawa Barat, Jawa Timur, dan NTT.

Sejak 2019, Kemenko Polhukam telah melakukan monitoring dan evaluasi bidang keamanan terhadap program ini. Bahkan, pada 2021 telah diterbitkan SOP khusus sebagai pedoman pengawasan program USPC dari perspektif keamanan nasional.

Sebagai implementasi, Monev rutin dilakukan setiap tahun. Tahun 2024 lalu dilakukan di NTT dan pada Mei 2025 di Jawa Barat. Dalam evaluasi tersebut, Kemenko Polhukam mencatat perlunya penguatan koordinasi antara tim teknis dan aparat keamanan setempat, serta optimalisasi pelaporan dan pengawasan sebagaimana diatur dalam SOP.

Plt. Asisten Deputi Koordinasi Kerja Sama Amerika dan Eropa, Nur Rokhmah Hidayah, menyampaikan bahwa kontribusi relawan sangat signifikan. “Kemarin saat kami berkunjung ke MTsN 2 Pasuruan, murid kelas 2 SMP bisa bermain peran dalam Bahasa Inggris. Pengucapannya pun sangat baik,” ujarnya.

Kemenko Polhukam berharap program ini terus berjalan dengan baik dan aman. Untuk itu, pihak sekolah diminta rutin melaporkan kegiatan relawan kepada instansi terkait dan ditembuskan kepada aparat keamanan setempat.

Sumber: Kemenko Polhukam RI